Prinsip Dasar Pengambilan Gambar dalam Pembuatan Video

Video merupakan gambar bergerak yang mengandung cerita. Video dan stil photografphy memiliki kesamaan tertentu, tapi juga memiliki perbedaan yang cukup besar. Apa yang dilihat penonton/viewers dalam sebuah video merupakan serangkaian gambar bergerak cepat, karena di dalam video waktu jarang bersifat beku.
Penonton atau viewer sering memerhatikan apa yang terjadi sekarang dan apa yang akan terjadi kemudian. Untuk itu, dalam proses pengambilan video, seorang videografer harus memahami dasar-dasar teknik pengambilan video, agar cerita dalam video dapat tersampaikan dengan baik. Meskipun hanya dalam satu scene, misalnya tentang balita yang sedang menikmati es krimnya hingga belepotan wajahnya.
Prinsip Dasar Pengambilan Gambar dalam Kamera
Salah satu hal paling sederhana dalam pengambilan video ialah apa yang tampak dalam viewfinder adalah apa yang dilihat penonton. Untuk itu videografer harus benar-benar memahami prinsip kerja kamera yang akan menampilkan apa yang bakal dilihat penonton. Setidaknya ada beberapa hal yang harus dipahami oleh videografer, yaitu:

  1. Kamera Lens (lensa kamera). Lensa kamera bisa diibratkan sebagai mata elektronik penonton. Ada banyak jenis lensa kamera yang memiliki karakteristik masing-masing. Hasil pengambilan video harus sesuai dengan pemilihan jenis lensa yang digunakan.
  2. Camera head (kepala kamera). Kepala kamera ibarat kepala manusia. Sebagai kepala manusia, kepala kamera juga dapat dioperasikan untuk bergerak melihat ke atas (tilt up) atau melihat ke bawah (tilt down). Begitu juga untuk melihat ke kiri (pan left) atau melihat ke kanan (pan right).
  3. Camera Mounting (dudukan kamera), misalnya tripod, crane, pedestal. Dudukan kamera berfungsi untuk menjaga kesetabilan dalam pengambilan gambar/video (shots) camera head ditempatkan pada camera mounting. Beberapa jenis dudukan kamera, yaitu camera crane, camera tripod, camera pedestal atau steady cam, yaitu camera mounting yang dipasangkan di badan operator kamera.
  4. Subject (subjek). Subjek bisa satu orang atau lebih. Subjek juga bisa suatu aktivitas. Jika yang menjadi subjek adalah manusia, maka diharuskan ada pergerakan sehingga framing harus benar-benar diperhatikan.
    Prinsip Dasar Pengambilan Gambar/ Video dalam Pergerakan Kamera
    Sebagaimana telah dijelaskan di atas, video merupakan serangkaian gambar bergerak. Untuk itu, seorang videografer harus pandai-pandai merangkai sebuah konsep dan memahami teknik menghubungkan antara gambar satu dengan gambar lainnya, sehingga menjadi gambar yang utuh dan menarik dimata penonton/viewer. Agar gambar terlihat dinamis harus ada pergerakan, baik kameranya yang bergerak atau subjeknya, maupun keduanya bergerak.
  5. Simple Shot
    Pada dasarnya tidak terdapat pergerakan lensa, tidak ada pergerakan kamera, tidak ada pergerakan badan kamera serta hanya sedikit pergerakan sederhana dari subjek. Misalnya, videografer merekam gambar pembaca berita.
  6. Complex Shot
    Terdapat pergerakan lensa kamera, ada pergerakan kamera, tidak ada pergerakan badan kamera dan ada pergerakan dari subjek. Misalnya, kamera mengambil penari di panggung, kamera paning mengikuti gerakan penari dari satu sudut pengambilan gambar.
  7. Developing Shot
    Terdapat pergerakan lensa, pergerakan kamera, pergerakan badan kamera, dan pergerakan dari subjek. Misalnya, pengambilan gambar dengan menggunakan crane, semua gerakan kamera dilakukan dan objek pun bergerak secara dinamis, kamera mengikuti.
    Empat Cara Dasar Menyangga Kamera
  8. Menahan Kamera dengan Tangan (Hand Held)
    Berdiri dengan posisi seimbang, kaki agak membengkok dan siku dilipat ke sisi-sisi. Kamera disangga dengan kuat dan tegas, namun tidak terlalu kencang, dengan posisi tangan kiri di bawah lensa kamera, tangan kanan pada posisi start/stop dan tombol zoom berada dalam jangkauan. Tangan kiri mengatur control focus dan barel lensa dengan eye piece yang ditekan terhadap satu mata. Posisi ini menahan kamera cukup tetap selama periode pendek.
  9. Meletakkan kamera di atas pundak
    Kamera diletakkan di pundak kanan, tangan kanan melalui loop peyangga di sisi lensa sehingga jari-jari bebas mengoperasikan tombol power zoom rocker, sementara ibu jari menekan tombol pause VCR. Tangan kiri menyetel tombol zoom manual, ring pemfokusan, dan f-stop.
  10. Menggunakan penyangga (Monopod)
    Monopod dijepitkan pada lutut dan kaki serta digerakkan dengan cepat ke angle yang berbeda. Kelemahannya gambar terkadang secara tidak sengaja miring.
  11. Meletakkan kamera pada dolly kamera
    ⦁ Tripod merupakan metode penahan kamera yang memiliki tiga kaki dan bisa diatur dengan bebas, agar dalam proses pengambilan gambar stabil.
    ⦁ Steadicam
    ⦁ Pedestal
    ⦁ Crane
    Enam Elemen Penting Pada Video
    Televisi, Youtube dan berbagai platform video lainnya telah mewakili harapan penonton dengan menyajikan berbagai macam gambar bergerak. Berbagai format acara hiburan dan informasi berita dikemas secara menarik untuk mendapat perhatian penonton/viewers.
    Hasilnya, penonton memiliki harapan tinggi terhadap kualitas video (gambar bergerak) dan harapan inilah yang menjadi kriteria apakah suatu tayangan berhasil atau gagal. Apa yang tampak di layar Televisi, Handphone, Komputer dan sebagainya harus memenuhi keinginan penonton.
    Misalnya, tayangan demo masak yang dikemas dengan menarik, membawa penonton ke suatu kebun yang mehasilkan buah-buahan di mana buah tersebut merupakan bahan baku utama yang akan ditayangkan. Apa pun kemasannya, penonton harus dapat mencerna apa yang disampaikan melalui gambar yang disajikan.
    Maka dari itu, videografer harus memahami betul enam elemen penting pada gambar sebagai berikut:
  12. Motivation (motivasi)
    Sebuah shot yang diambil harus mempunyai motivasi yang akan memberikan alasan bagi editor untuk memotong dan menyambungkan ke shot berikutnya.
  13. Information (informasi)
    Shot harus menggambarkan informasi yang ingin disampikan kepada pemirsa.
  14. Composition (komposisi)
    shot yang merupakan pengaturan dari beberapa elemen, yaitu pembingkaian gambar, kedalam dimensi dalam gambar, subjek atau objek gambar dan warna yang menjadi satu-kesatuan.
  15. Sound (suara)
    shot sangat dipengaruhi dan memengharuhi kebutuhan suara, baik dalam bentuk sound effect, live sound record hingga pembuatan musik ilustrasi sebagai pendukung suasana.
  16. Camera angle (sudut pengambilan kamera)
    Penempatan posisi kamera dengan sudut pengambilan tertentu sebagai pandangan mata penonton terhadap arah pandang objek gambar.
  17. Continuity (kontinuitas)
    Kontinuitas dari sambungan shot-shot yang dapat melengkapi isi cerita maupun karya visual.
    Suatu gerakan dalam gambar, reaksi dari pengisi acara dan suara (pidato/musik) dapat digunakan sebagai isyarat cutting. Hal pokok adalah menyadari apa menarik perhatian pemirsa, dan apa yang ingin diperhatikan oleh sutradara.

Tinggalkan Balasan